Public Outreach: Pengenalan dan Perbanyakan Castanopsis argentea dan Castanopsis tungurrut

 


Cipeuteuy merupakan salah satu desa penyangga Taman Nasional Gunung Halimun Salak yang berlokasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Ada tujuh lembaga baik dari unsur pemerintah, termasuk lembaga pendidikan, maupun komunitas masyarakat bersama-sama memikirkan dan melakukan aksi nyata agar kedua jenis tumbuhan terancam kepunahan yakni Castanopsis argentea dan Castanopsis tungurrut tidak terus merosot populasinya di alam. Salah satu upaya yang cukup penting adalah menemukan teknik perbanyakan yang optimal bagi kedua jenis tumbuhan tersebut. Dikarenakan ketersediaan biji yang sulit ditemukan selama lima tahun terakhir, di duga akibat musim hujan yang cukup tinggi selama rentang waktu tersebut, maka salah satu opsi perbanyakan yang dapat dilakukan adalah menggunakan stek cabang. Perbanyakan vegetatif menggunakan potongan cabang atau ranting untuk jenis tumbuhan pohon ternyata tidak semudah yang dibayangkan, perlu teknik yang tepat untuk menjamin tingkat tumbuh atau persen hidup yang tinggi. Maka dari itu, keterlibatan masyarakat dengan dukungan dari para stakeholders terkait sangat urgen dilakukan, karena tugas menyelamatkan dan melestarikan jenis tumbuhan terancam kepunahan tentunya tidak hanya terbeban di pundak pemerintah dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai otoritas manajemen kawasan, misalnya area Taman Nasional Gunung Halimun Salak, di mana kedua jenis tumbuhan tersebut tumbuh secara alami, namun menjadi tugas dan tanggungjawab semua pihak, tak terkecuali masyarakat sekalipun.

 



Pada tanggal 16 Mei 2023, berlokasi di Desa Cipeuteuy dan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, beberapa lembaga pemerintah maupun komunitas masyarakat, seperti BRIN, IPB, PMEI, Botanika, TP Sungkai, BGCI, KLHK dalam hal ini TNGHS, melakukan public outreach cara mengenali Castanopsis argentea dan Castanopsis tungurrut secara praktis berdasarkan ciri fisik yang dapat dilihat langsung, serta transfer knowledge tentang teknik perbanyakannya. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan pengenalan kedua jenis tumbuhan tersebut bagi para ranger TNGHS dan masyarakat setempat serta memahami dan berani mencoba untuk melakukan perbanyakan. Pengalaman yang di dapat diharapkan dapat terus dipraktekkan untuk terus melakukan perbanyakan sehingga kelak dapat dilakukan reintroduksi bagi kedua jenis tumbuhan tersebut dengan tujuan menambah populasinya di alam maupun di lahan masyarakat sekalipun.

 


Kegiatan ini diharapkan tidak hanya dilakukan untuk Castanopsis argentea dan Castanopsis tungurrut saja, melainkan jenis-jenis tumbuhan pohon lainnya dengan status terancam kepunahan yang ada di Indonesia. Ini juga menjadi provokasi positif bagi semua pihak yang berkepentingan untuk melestarikan sumber daya tumbuhan sebagai gift bagi generasi mendatang.

 

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama